Murid-murid SMP Luqman Al Hakim Surabaya mengembangkan alat bantu khusus untuk mendukung kebutuhan tunanetra

Tim Karya Ilmiah Remaja (KIR) dari SMP Luqman Al Hakim Surabaya berhasil memenangkan medali emas dalam kompetisi Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) 2023.

Tim ini terdiri dari Davis Ardika Maulana, M. Raffino Putra Riandra, M. Noufal Athillah Dafino, Azzam Dzaky Fairuz, Aimar Al Ghifari, dan Nicholas Edwin Annanta Prayoga.

Mereka menciptakan sebuah alat bantu yang mereka beri nama “Everen Helper Stick to Prevent Sexual Threads for Children” yang bertujuan untuk mendukung anak-anak tunanetra agar dapat bersekolah di sekolah umum sambil mencegah kekerasan seksual dan perundungan.

Alat ini berbentuk tongkat yang dilengkapi dengan beberapa fitur seperti sensor ultrasonik untuk mendeteksi objek di sekitar, kamera untuk merekam lingkungan sekitar, GPS untuk navigasi, alat pemicu untuk memberikan peringatan, sirine untuk deteksi, dan aplikasi yang dapat diakses melalui smartphone.

Kepala SMP Luqman Al Hakim, Trianto Ahmad Muhajir, menyatakan kebanggaannya atas prestasi yang diraih oleh tim KIR ini, berharap bahwa pencapaian tersebut akan menjadi motivasi bagi siswa-siswa lainnya untuk terus berprestasi.

Guru pembimbing tim KIR, Sugiyanto, menjelaskan bahwa ide pembuatan alat bantu ini muncul dari pengamatan mereka terhadap kondisi sosial di sekitar. Mereka melihat bahwa anak-anak tunanetra sering kali menjadi korban kekerasan seksual dan perundungan.

“Ini adalah hasil dari pemikiran dan kerja keras anak-anak kami, yang tergerak untuk menciptakan solusi atas masalah sosial yang mereka lihat,” ujar Sugiyanto, sambil berharap bahwa alat bantu ini dapat membantu anak-anak tunanetra untuk menjalani kehidupan mereka dengan lebih baik.